Puncak Jaya or Carstensz Pyramid (4,884 m) is the highest summit of Mount Carstensz /ˈkɑːrstəns/ or Mount Jayawijaya in the Sudirman Range of the western central highlands of Papua Province, Indonesia (within Puncak Jaya Regency). Other summits are East Carstensz Peak (4,808 m), Sumantri (4,870 m) and Ngga Pulu (4,863 m). Other names include Nemangkawi in the Amungkal language, Carstensz Toppen and Gunung Soekarno.
Gunung Jayawijaya dikenal sebagai salah satu dari tujuh puncak tertinggi dunia (seven summit). Oleh sebab itu, mendaki puncak setinggi 4.884 meter dpl merupakan cita-cita para pendaki sejati, apalagi pendakian ke Puncak Jaya merupakan penaklukan terhadap gunung yang berselimut salju. Berbagai rintangan yang disuguhkan dalam pendakian, seperti kondisi alam yang terjal, suhu yang sangat dingin, angin kencang dan hujan, serta minimnya oksigen di daerah ketinggian merupakan tantangan yang harus ditaklukkan oleh para pendaki.

Sayangnya, salju abadi tersebut diperkirakan bakal menyusut, bahkan mengering. Dalam sejumlah penelitian disimpulkan bahwa endapan es di pegunungan ini dari tahun ke tahun mengalami penyusutan yang serius. Penyusutan salju di Pegunungan Sudirman ini diakibatkan oleh pemanasan global. Sehingga, bukan tidak mungkin kelak pegunungan ini akan kehilangan salju seperti yang terjadi pada Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Nah, sebelum perkiraan itu betul-betul menjadi nyata, tak ada salahnya agan mencoba menaklukkan puncak tertinggi di Indonesia ini.
 |
Pesona Puncak Jaya Wijaya |
Kebenaran laporan Carstensz terungkap setelah hampir tiga ratus tahun kemudian, ketika tahun 1899 sebuah ekspedisi Belanda membuat peta pulau Papua dan menemukan puncak gunung yang diselimuti salju sebagaimana dilaporkan oleh Carstensz. Untuk menghormati Carstensz, maka puncak gunung tersebut kemudian diberi nama sesuai namanya. Sedangkan sebutan Puncak Jayawijaya merupakan pemberian Presiden Soekarno setelah berhasil merengkuh kedaulatan Papua Barat dari Belanda. Nama ini mengandung makna puncak kemenangan, sebagai ungkapan syukur atas bersatunya Papua Barat dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 |
Indah Sekali – http://tour.maiga-travel.com/ |
Tak hanya menikmati pesona alam bersalju di daerah tropis, di pegunungan ini wisatawan juga dapat menyaksikan langsung bukti-bukti geologis mengenai sejarah pembentukan Pegunungan Jayawijaya. Penelitian-penelitian geologi menemukan bukti-bukti empirik bahwa pegunungan ini semula merupakan dasar laut yang dalam. Seorang ahli geologi bernama Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo menyebutkan bahwa pembentukan Pulau Papua dengan puncaknya di Jayawijaya terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Pulau ini terbentuk dari bebatuan sedimen yang terangkat akibat tumbukan lempeng Indo-Pasifik dan Indo-Australia di dasar laut, sehingga mengakibatkan dasar laut terangkat menjelma menjadi sebuah pulau besar. Bukti-bukti tersebut dapat dilihat dari fosil hewan-hewan laut yang tertinggal di bebatuan Pegunungan Jayawijaya. Oleh sebab itu, selain menjadi surga bagi para pendaki, kawasan ini juga merupakan surga bagi penelitian geologis. (DTLD#1)setahunsudah