Green Marketing adalah suatu proses pemasaran dan produksi barang atau jasa yang lebih mengutamakan keramahan terhadap lingkungan. Green Marketing sebaiknya dilakukan oleh semua perusahaan di dunia, karena sekarang ini lingkungan kita semakin rusak karena adanya Pemanasan Global (Global Warming). Global Warming terjadi karena kandungan CO2 (Karbondioksida) dalam udara di bumi ini sangatlah melimpah dibandingkan dengan kandungan O2 (Oksigen). Hal ini mengakibatkan efek rumahkaca, yaitu CO2 tidak bisa keluar dari lapisan ozon sehingga suhu di bumi semakin panas, parahnya, lapisan ozon tersebut bisa rusak atau berlubang yang diakibatkan hal tersebut. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya pohon-pohon di dunia ini, banyak sekali pohon di hutan yang ditebangi secara ugal-ugalan dan tidak memikirkan tentang kelestarian lingkungan, pabrik-pabrik besar yang beroprasi terus menerus menyebabkan banyaknya polusi yang dihasilkan, baik polusi udara, air, dan tanah, hal itu yang sangat menyebabkan rusaknya lingkungan alam kita, polusi juga disebabkan oleh kendaraan bermotor. Jadi perusahaan harus memikirkan lingkungan juga, bukan hanya memikirkan profit saja.
TUJUAN GREEN MARKETING
Tujuan dari Green Marketing adalah bukan hanya profit yang dicarinya, tetapi juga kepedulian terhadap lingkungan juga harus diperhatikan. Karena barang atau jasa itu akhirnya sampai ke tangan konsumen atau masyarakat, jadi secara otomatis memberikan wawasan terhadap konsumen atau masyarakat dunia bahwa pentingnya lingkungan sekitar kita, pentingnya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan alam ini. Meminimalkan kerusakan terhadap lingkungan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan kosumen atau masyarakat.
Menurut John Grant dalam bukunya “The Green Marketing Manifesto”, menjelaskan 3 tahap green marketing, yaitu : Green, Greener, Greenest, yaitu :
- GreenBertujuan ke arah kepedulian lingkungan dengan menonjolkan merek atau produk dari perusahaan yang ramah lingkungan.
- GreenerPerusahaan berusaha untuk mencoba merubah gaya konsumen mengonsumsi/memakai produk. Misalnya menghemat kertas dengan cara memakai kertas yang sudah dipakai, untuk mengeprint atau menggunakan hal yang tak penting, menghemat air, menghemat listrik, menghemat pemakaian AC.
- GreenestPerusahaan berusaha merubah gaya konsumen atau budaya konsumen untuk lebih peduli tehadap lingkungan.
PENTINGNYA GREEN MARKETING
Setiap kegiatan industri di mana saja, kita membutuhkan sumber daya, bukan hanya sumber daya alam saja, akan tetapi membutuhkan sumber daya lain, sumber daya di bumi ini jumlahnya terbatas, jadi harus bisa dilakukan penghematan pemakaian sumber daya tersebut mengingat semakin lama, sumber daya tersebut akan habis. Jadi konsep green marketing sangat penting dan sangat cocok dilakukan karena kita harus memanfaatkan keterbatasan sumber daya tersebut dengan efektif dan efisien. Selain untuk menghemat sumber daya, konsep green marketing memiliki pengaruh yang baik terhadap lingkungan. Pentingnya green marketing adalah sebagai pembelajaran terhadap konsumen atau masyarakat.
FAKTOR PENDORONG GREEN MARKETING
Faktor pendorong terjadinya green marketing adalah keadaan lingkungan yang semakin rusak. Untuk memanfaatkan peluang dalam mencapai tujuan, perusahaan mempunyai kewajiban dalam bidang sosial dan lingkungan, Pemerintah memaksa atau mengharuskan perusahaan peduli terhadap lingkungan, pesaing yang menggunakan metode tersebut, sehingga kita harus mengikutinya, mengurangi pemborosan pengeluaran. Terdorong dari isu kerusakan lingkungan bisa menjadi motivasi bagi perusahaan untuk lebih menghargai lingkungan. Semakin panasnya udara, membuat perusahaan akan lebih banyak menanam pohon, atau melakukan penghijauan di area pabrik mereka atau bahkan bisa memperluas reboisasi.
PERMASALAHAN DALAM MELAKSANAKAN GREEN MARKETING
Saat ini persahaan-perusahaan di dunia sedang gencar-gencarnya menggalakan Green Marketing, namun, hal tersebut gagal dalam pelaksanaanya, karena minimnya dukungan dari pemerintah, dan mahalnya harga produk. Penggunaan Green Marketing harus yakin bahwa tindakan tersebut tidak menyesatkan konsumen. Dalam memodifikasi produk, terkadang tidak sesuai dengan selera konsumen, jadi, barang tidak laku dijual. Susahnya menyesuaikan produk yang sangat ramah lingkungan. Biaya Reaserch and Defelopment yang sangat tinggi, terkadang mengakibatkan perusahaan ragu-ragu untuk meneliti dan memodifikasi produk. Terbiasanya perusahaan yang dulunya tidak menerapkan hal tersebut, tiba-tiba harus berubah menjadi green marketing. Pesaing dari lain perusahaan dapat mengakibatkan susahnya perusahaan untuk melakukan perubahan. Terkadang para perusahaan curang, dengan melakukan pemberian label atau tulisan “ramah lingkungan”, “bebas ozon”, bukan berarti produk tersebut ramah lingkungan atau bebas ozon, produk mereka sebenarnya sama saja, akan tetapi, para perusahaan yang curang, menipu konsumen.
KEUNGGULAN MENJADI GREEN MARKETING
- Saat perusahaan menerapkan green marketing, Image produk akan naik dan memiliki citra yang positif dipandangan masyarakat atau konsumen.
- Isu lingkungan yang benar-benar menjadi kebutuhan konsumen
- Kecintaan pada lingkungan akan menjadikan merek produk lebih inovatif.
- Memberi pelajaran terhadap konsumen atau masyarakat untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan.
- Membuat bumi lebih aman dan lebih indah.
- Mengurangi global warming.
CARA MENJADI PERUSAHAAN GREEN MARKETING
- Dimulai dari Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dimanfaatkan untuk pertama-tama menjadi hijau, dengan cara, menanami pohon di area perusahaan, mengecat tembok perusahaan dengan warna hijau. Hal tersebut akan membiasakan bagi masyarakat perusahaan melihat kelestarian alam, secara otomatis, masyarakat perusahaan akan mencintai lingkungan. Sehingga untuk lebih lanjut menuju proses Go Green akan lebih mudah.
- Penghematan Bahan Bakar
Perusahaan yang menerapkan green marketing harus menghemat bahan bakar, karena, apabila perusahaan menghemat bahan bakar, pemakaian bahan bakar akan berkurang dan akan menghemat cadangan sumber daya alam.
- Penggunaan Bahan Baku yang Ramah Lingkungan
Bahan baku adalah satu hal yang penting dari suatu proses produksi, apabila bahan baku yang digunakan ramah lingkungan, akan semakin baik efeknya terhadap lingkungan.
- Penggunaan Kemasan yang Ramah Lingkungan
Kemasan sebaiknya terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, lebih baik lagi apabila kemasan tersebut terbuat dari daur ulang produk atau produksi yang gagal, sehingga hal itu akan mengurangi pengeluaran dari perusahaan. Penggunaan kemasan yang dapat di daur ulang menjadi hal yang membuat konsumen tertarik untuk membeli, selain dapat di daur ulang, kemasan dapat dijadikan kompos, atau bisa berbaur dengan tanah agar tidak merusak lingkungan dan agar lebih mudah untuk mempergunakannya
- Desain yang Hijau
Desain kemasan harus bertemakan Green atau lingkungan, karena, Kemasan adalah yang pertama dilihat oleh konsumen, apabila kemasan menarik, maka konsumen akan lebih suka dan akan memilih produk tersebut. Dalam desain kemasan, untuk lebih menjelaskan bahwa perusahaan peduli terhadap lingkungan, dalam kemasan diberi tulisan “Buanglah sampah pada tempatnya”.
- Kegiatan di Luar Perusahaan
Apabila perusahaan sudah berhasil menciptakan produk yang baik terhadap lingkungan, maka perusahaan harus lebih mempromosikan perusahaan dan produk yang dibuatnya, dengan cara melakukan sosialisasi tentang lingkungan, Untuk lebih memperkenalkan produk dari suatu perusahaan, sebagai contoh : Perusahaan bisa melakukan kegiatan yang sifatnya melakukan reboisasi diluar pabrik, hal itu akan membuat image sebuah perusahaan atau produk menjadi baik, kegiatan tersebut melibatkan masyarakat luar agar masyarakat yang belum tahu produk tersebut menjadi tahu, dilakukan promosi produk. Perusahaan melakukan kegiatan sepeda santai, hal itu mengakibatkan masyarakat terbiasa menggunakan sepeda, dan meninggalkan sepeda motor atau mobil mereka, hal tersebut sangat menguntungkan, selain untuk menyehatkan tubuh, pemakaian BBM bisa dikurangi, gas emisi buang kendaraan juga berkurang, dan mengurangi global warming.
- Iklan
Untuk lebih menonjolkan produk yang Green, iklan yang ditampilkan seharusnya berbau lingkungan, agar masyarakat yang melihat dan tertarik akan membeli produk dan akan menjaga lingkungan hidup mereka.