Apa itu Injury Time Dalam Sepak Bola

Istilah injury time sering muncul dalam pertandingan sepak bola. Mengutip situs resmi Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), pertandingan sepak bola berdurasi 90 menit, dibagi menjadi dua bagian, masing-masing 45 menit.

Kalau kamu menonton sendiri di stadion biasanya informasi injury time selalu diperlihatkan kok di sebelah papan informasi skor. Dan kalau yang nonton dari tv biasanya kita tau jumlah injury time dari petugas yang ngangkat-ngangkat papan LED isalnya bertuliskan angka +3 (maksudnya injury timenya 3 menit).

Misalnya kalau waktu pertandingan ada pelanggaran sampai pemainnya cedera, pemain berantem, pergantian pemain dan lain-lain. Mau ngga mau kan ada waktu terbuang kan? Padahal kita tahu kalau waktu di pertandingan sepak bola tuh jalan terus. Nah, waktu yang terbuang inilah yang diganti buat jadi injury time

Dalam sebuah pertandingan sepak bola pasti akan banyak terjadi kecelakaan, salah satunya adalah cederanya pemain. Ketika seorang pemain cedera, permainan akan ditangguhkan untuk jangka waktu tertentu. Namun, waktu akan terus berjalan. Jadi wasit memberikan waktu tambahan, yang disebut waktu penghentian.

Pengertian Injury Time

pergantian pemain injury time
Pergantian pemain mengakibatkan tambahan waktu pada Injury Time

Apa yang dimaksud dengan injury time? Ketika pemain yang cedera berada di lapangan, waktu tambahan yang diperlukan oleh wasit disebut waktu penghentian. Sementara itu, nama lain dari injury time adalah overtime atau waktu penghentian. Namun, perpanjangan waktu bukan hanya karena seorang pemain cedera.

Dalam aturan permainan IFAB, wasit dapat mempertimbangkan beberapa peristiwa untuk menentukan durasi atau lamanya injury time. Aturan mengenai waktu penghentian termasuk dalam diskusi IFAB tentang durasi permainan.

IFAB mengacu pada waktu penghentian sebagai kompensasi untuk semua waktu yang hilang di setiap babak oleh wasit di babak pertama. Karena situasi berikut, kehilangan waktu dapat terjadi:

  1. Penggantian pemain
  2. Evaluasi (pemain yang cedera) termasuk transfer pemain yang cedera.
  3. Beberapa pemain membuang-buang waktu.
  4. Memberikan pemain yang melakukan tindakan disipliner, seperti memberikan kartu kuning atau kartu merah.
  5. Menghentikan permainan karena minum (tidak lebih dari satu menit) atau jika diizinkan oleh aturan permainan.
  6. Video Assistant Referee (VAR) memeriksa dan meninjau penundaan terkait.
  7. Alasan lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu yang signifikan, seperti mencetak gol.
Tapi meskipun ada faktor-faktor diatas yang menentukan berapa perpanjangan waktu yang harus dikeluarkan, tetap saja harus merujuk Law of The Game no.7 diatas. Keputusan berapa pertambahan waktu yang harus dikeluarkan diserahkan sepenuhnya oleh wasit yang memimpin 

Peraturan Injury Time

Ofisial keempat akan menunjukkan perpanjangan waktu yang ditentukan oleh wasit di akhir setiap babak. Durasi waktu tambahan atau injury time yang diberikan dapat meningkat, tetapi tidak akan berkurang.

Berapa Lama Injury Time?

Tentu saja, lamanya injury time tergantung pada apa yang terjadi di lapangan. Biasanya, wasit akan memberikan waktu satu hingga dua menit untuk pertandingan tanpa peristiwa besar seperti gol atau insiden.

Inilah sebabnya mengapa injury time di babak pertama biasanya lebih pendek daripada di babak kedua. Soalnya, lebih banyak hal biasanya terjadi di babak kedua, seperti gol dan pelanggaran.

Wasit juga memainkan peran penting dalam memutuskan berapa banyak waktu yang akan digunakan. Soalnya, waktu yang terbuang, terakumulasi, sulit untuk akurat hingga satu atau tiga menit. Mungkin 47 detik atau 2 menit dan 2 detik secara total.

Selain itu, wasit dapat meniup peluit lebih cepat jika permainan melewati garis, misalnya permainan terlalu keras atau ada tanda-tanda penonton membanjiri venue. Namun, membuang-buang waktu selama waktu tambahan memungkinkan wasit untuk mengakhiri pertandingan lebih lama.

Bagaimana Cara Menentukan Injury Time?

Tidak ada aturan khusus tentang cara menentukan waktu cedera. Namun, biasanya ini dilakukan oleh wasit keempat. Selain memberikan pendapat kepada wasit utama, menjelaskan keputusan kepada kedua manajer, dan memeriksa pergantian pemain, wasit keempat biasanya memegang stopwatch. Saat permainan berhenti, wasit keempat akan menyalakan stopwatch dan menghitung waktu yang terbuang.

Di akhir babak pertama, dia akan berkomunikasi dengan wasit dan memberikan informasi yang membuang-buang waktu. Kemudian, putuskan berapa menit untuk memberikan waktu tambahan.

Tetapi model ini tidak selalu sama. Banyak wasit memilih untuk menggunakan metode yang lebih eksplisit. Misalnya, perayaan gol adalah 45 detik hingga 1 menit, pelanggaran adalah 5 hingga 10 menit, pergantian pemain adalah 15 hingga 30 detik, cedera yang membutuhkan perawatan adalah 1 menit, dan seterusnya.

Metode ini tidak selalu lebih akurat daripada menggunakan stopwatch. Namun, wasit bisa lebih mudah mengingatnya langsung di benaknya.

Intinya, besaran penalti di masa tambahan waktu tergantung pada wasit itu sendiri. Terlepas dari metode yang digunakan, wasit akan memutuskan.

Seperti itu lah penjelasan arti injury time pada sepak bola. Mulai dari pengertian, bagaimana cara mengukur injury time dan faktor apa saja yang mengakibatkan injury time. Selain itu kamu juga bisa membaca pemain yang on fire pada musim 2019-2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *