Lapisan Tanah, Struktur Tanah dan Jenis Tanah

Lapisan Tanah yaitu tanah terdiri atas lapisan-lapisan. Lapisan tanah berturut-turut dari atas ke bawah adalah seperti pada gambar berikut. Tanah adalah lapisan atas bumi yang terdiri dari bahan anorganik dan organik.

Lapisan tanah
Lapisan tanah

Tanah Lapisan Atas

Tanah lapisan atas berwarna gelap dan kehitam-hitaman, tebalnya antara 10 – 30 cm. Lapisan ini merupakan lapisan tersubur, karena adanya bunga tanah atau humus. Lapisan tanah atas (top soil) merupakan bagian yang optimum untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan. Semua komponen-komponen tanah terdapat di lapisan ini, yaitu mineral 45%, bahan organik 5%, air antara 20 – 30% dan udara dalam tanah antara 20 – 30%.

Tanah Lapisan Bawah

Tanah lapisan bawah warnanya lebih cerah dan lebih padat daripada tanah lapisan atas. Lapisan tanah ini tebalnya antara 50 – 60 cm, lebih tebal dari lapisan tanah atas, sering disebut tanah cadas atau tanah keras. Di lapisan tanah ini kegiatan jasad hidup mulai berkurang. Biasanya ditumbuhi tanaman berumur panjang dan berakar tunggang dalam dan panjang agar mencapai lapisan tanah.

Batuan Induk Tanah

Batuan induk merupakan batuan asal dari tanah. Lapisan tanah ini warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan itu dapat pecah dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus akar. Di lereng-lereng gunung, lapisan itu sering terlihat jelas karena lapisan atasnya telah hanyut oleh air hujan. Semakin ke dalam lapisan ini merupakan batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan. Pada lapisan ini tumbuhan jarang bisa hidup.

  • Struktur Tanah

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik.Tanah sangat berperan dalam kehidupan makhluk hidup di bumi karena tanah membantu pertumbuhan tumbuhan dengan menyediakan hara,air dan unsur-unsur yang di perlukan tumbuhan untuk tumbuh sekaligus sebagai penopang akar Tanah juga menjadi habitat hidup bagi makhluk mikroorganisme.Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi tempat untuk hidup dan bergerak.Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.

Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  1. Tanah Humus
    Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
  2. Tanah Pasir
    Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
  3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
    Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
  4. Tanah Podzolit
    Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
  5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
    Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
  6. Tanah Laterit
    Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
  7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
    Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  8. Tanah Gambut / Tanah Organosol
    Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.

Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan organisme tanah.Beberapa jenis struktur tanah adalah remah,butir(granular), lempeng, balok,prismatik,dan tiang.

Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai macam.Berikut ini adalah beberapa jenis tanah berdasarkan USDA(United States Department of Agriculture)
Entisols,adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur & metamorf.

  1. Histosols,adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman sehingga mengandung banyak bahan organik.
  2. Inceptisols,adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
  3. Verticols,adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung lempung 30 % banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation.
  4. Oxisols,adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat hara sedikit sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
  5. Andisols,adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik.
    Mollisols,adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk dari batuan kapur.
  6. Ultisols,adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami pencucian.
  1. Tanah Vulkanisa. Tanah Andosol
    Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan
    Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur
    Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara
    Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi
    b. Tanah Regosol
    Proses terbentuknya : dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar
    Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah
    Pemanfaatannya : untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa
    Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara
    c. Tanah Aluvial (Tanah Endapan)
    Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah
    Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi
    Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija
    Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan
  2. Tanah Organosol
    a. Tanah Humus
    Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik
    Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur
    Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian
    Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara
    b. Tanah Gambut
    Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa)
    Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur
    Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut
    Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan
  3. Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)
    Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar
    Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi
    Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk hutanPersebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera
  4. Tanah Podzol
    Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi
    Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur
    Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija
    Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua

  5. Tanah Laterit
    Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah
    Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur
    Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian
    Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara
  6. Tanah Mergel
    Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena peristiwa air hujan
    Ciri-ciri : tidak subur
    Pemanfaatannya : untuk hujan jati
    Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara
  7. Tanah Terarosa (Kapur)a. Tanah RenzinaProses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi
    Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara
    Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati
    Persebaran : Gunung kidul , Yogyakarta
    b. Tanah Mediteran
    Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen
    Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur
    Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan jati
    Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera

Ciri-ciri tanah di Indonesia:

  • Banyak mengandung unsur hara
  • Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang
  • Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara
  • Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak

Upaya untuk melestarikan sumber daya tanah:

  • Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk kandang / pupuk kompos
  • Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung
  • Membuat terassering / sengkedan di daerah-daerah miring
  • Membuat penghijauan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.