4 Film Pendek Yang Menginspirasi Untuk Menjalani Hidup Lebih Berwarna

Film pendek bisa dikatakan salah satu bentuk film paling simple dan paling kompleks. Di awal perkembangannya film pendek sempat dipopulerkan oleh komedian Charlie Chaplin. Secara teknis film pendek merupakan film yang memiliki durasi di bawah 50 menit. Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang-cara pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi perkembangan sinema.

Pada hakikatnya film pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia perfilman. Film pendek memiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih mudah serta anggaran yang minim. Tapi karena film pendek memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih leluasa untuk para pemainnya.

Two & Two

Film pendek ini bercerita tentang seorang guru yang mengajarkan 2 + 2 = 5 dan mengharuskan semua siswanya untuk menurut. Salah satu siswa mengoreksi gurunya tapi ciyut ketika dibentak. Satu siswa lain tidak mau menuruti gurunya karena dia yakin jawaban yang benar adalah 4. Karena melawan guru, ia menerima hukuman yang sangat berat walaupun jawabannya benar.

https://www.youtube.com/watch?v=PdUHterF88c

Menurut thedominator (salah satu member kaskus), Two & Two mencoba menyampaikan kondisi dunia saat ini. Di mana masyarakat didominasi oleh orang-orang yang menerima informasi begitu saja. Tetapi akan ada orang yang akan berjuang demi kebenaran dengan segala resikonya. Yang menyedihkan, dunia tidak akan berubah selama didominasi orang-orang yang cari aman.

Gift

“Aku tidak menyukai ayahku”, ujar seorang anak laki-laki. Ayahnya memang tidak berlimpah materi, selalu bekerja keras tapi hasilnya terbatas. Si anak berjanji untuk tidak mengikuti jejak ayahnya. Ia belajar mati-matian supaya mendapat beasiswa dan bekerja di perusahaan besar. Saat sudah dewasa, ia selalu menolak untuk bertemu ayahnya, sampai suatu hari ia mengungkap rahasia yang ayahnya simpan selama hidup.

Setelah nonton ini dijamin kamu langsung pengen peluk ayah, apalagi yang lagi terpisah jarak karena merantau. Sebenarnya ada dua hal yang bisa ditangkap dari film ini. Yang pertama adalah kasih sayang ayah pada anaknya walaupun sering kali tak ditampakkan. Yang kedua tentu ‘menjadi kaya bukan mengenai berapa banyak yang engkau punya, namun berapa banyak yang bisa engkau beri.’

Real Joy of Togetherness

Diawali seorang anak bermain video game tetapi dibentak ibunya karena berisik. Kemudian si anak beralih ke tablet lalu ke smartphone dengan hasil yang sama, selalu diperingati ibu. Si anak melawan ibunya hingga keluar rumah karena ngambek. Saat di luar, ia melihat tukang kebun dan ingin mencoba bertanam. Ibu memperhatikan gerak-geriknya lalu memutuskan untuk ikut kegiatan anaknya.

Menangkap kondisi keluarga saat ini dengan tepat. Di mana anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadgetnya ketimbang keluarga. Tetapi sebenarnya semua terjadi karena kurangnya perhatian orang tua kepada anak. Yang dibutuhkan keluarga bukanlah TV besar, gadget mahal, atau segala alat elektronik yang canggih, tapi waktu dan perhatian untuk satu sama lain.

Jodoh

Selanjutnya ada karya dari Indonesia nih. Dia seorang pengendara motor yang terburu-buru malah menaruh helmnya di motor sebelah setelah parkir. Saat pemilik motor sebelah datang, ia tak mau berurusan sama helm goib di motornya. Jadilah ditaruh di motor yang lain lagi. Sepanjang cerita, helm ini mendapat petualangan sampai tuan baru. Tapi akhirnya si helm berlabuh ke mana? Tonton aja biar gak penasaran.

Berinti pada pernyataan ‘jodoh gak akan ke mana’, film pendek ini berhasil memberikan visual yang menarik dan apa adanya. Jodoh di sini digambarkan oleh pengendara motor dan helm miliknya. Justru kekuatan dari film pendek ini adalah minim dialog dan menangkap situasi masyarakat Indonesia dengan tepat. Mungkin pesan dan visualnya sederhana, tapi itu yang menyentil kita buat ikutan berkarya. (Referensi: KASKUS)

There is 1 comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *