6 Contoh Cerpen Singkat Tentang Pendidikan, Persahabatan, Terbaik dan Pengalaman

Ada banyak contoh cerpen singkat, tetapi yang memberikan cerita menarik tentu tidak semuanya. Adapun contoh cerpen dengan tema pendidikan, persahabatan, pengalaman pribadi dan contoh cerpen terbaik yang akan dibahas. Sebelum masuk ke contoh cerpen, kamu juga harus tau pengertian cerpen, Cerpen adalah karya sastra pendek, intinya fiktif, yang secara singkat mengenalkan masalah pengalaman tokoh, dari pendahuluan, pengalaman tokoh sampai akhir. Kamu juga bisa membaca cerita Jagoan dari Betawi

Untuk penafsiran cerpen, ukuran panjang sebuah cerita memang relatif, namun secara umum cerpen adalah sebuah cerita yang dibaca dalam waktu sekitar sepuluh menit atau setengah jam. Jumlah kata sekitar 500-5.000 kata. Oleh karena itu, cerpen sering kali digambarkan sebagai cerita yang dapat dibaca langsung habis sekaligus. Cerpen umumnya bertema sederhana dengan jumlah karakter yang terbatas. Alur ceritanya sederhana dan rentang pengaturannya terbatas. Berikut contoh cerpen singkat:

Contoh Cerpen Pendidikan

  • Si Miskin Bersekolah

Oleh Indah Tri Lestari

Sudah delapan bulan yahya masih saja teringat dengan ayah nya yang meninggal karena kanker yang dideritanya, Yahya adalah anak petani buta huruf yang harus memikirkan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya.

Kini Yahya hanya tinggal bersama dengan ibunda tercintanya. Tinggal di gubuk bambu yang sangat minim dan harus melakukan lagi renovasi. Di desa Pagarbanyu, dan pada saat itu belum ada listrik di desa tersebut.

Pada saat malam Yahya hanya bisa membaca buku yang ditemukan d tumpukan tempat sampah pinggir sekolah dan hanya di sinari oleh lampu minyak yang memberikan cahaya merah di mukanya.

Sedangkan ibunya yang selalu menemani sang anak tercinta dengan menyanding sepotong obat nyamuk bakar agar anaknya dapat fokus dalam membacanya.

Pagi itu, Yahya ingin sekali bersekolah, tetapi dengan kondisi keuangan yang tidak mencukupi, yahya sementara itu tidak bisa melanjutkan sekolah. Ibunya yang sehari-hari mencari nafkah dengan bekerja di sawah milik juragan Toni.

“Bu kapan aku bisa sekolah seperti teman-teman yang lain?” kata Yahya dengan menatap ibunya dengan penuh harapan. “Sabar ya nak, nanti kalau tabungan ibu udah cukup buat biaya sekolah yahya . secepatnya Yahya bisa sekolah..” katanya.

Dengan melihat ibunya bekerja keras demi membantu ekonomi keluarganya, Yahya hanya bisa membantu ibunya bekerja disawah.

Semenjak ayahnya meninggal ekonomi keluarga bu Saji tidak stabil. Sehingga membuat mereka berusaha keras mengumpulkan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan berharap mendapatkan rezeki lebih agar Yahya bisa sekolah kembali.

Yahya pun tidak sekedar membantu ibunya di sawah, tetapi juga dia memilih untuk berjualan Koran. Ketika Yahya menjajakan korannya, tidak menyangka dia bertemu dengan temannya yang bernama Difa dia anak salah satu guru.

Dengan melihat Difa sudah memakai seragam sekolah yang rapi dan lengkap dengan membawa tas dan tak lupa membawa bekal makan siang – Cerpen Tema Pendidikan tentang Sekolah. Yahya merasa iri hati melihat Difa yang bisa bersekolah dan mempunyai banyak teman.

“Yahya aku berangkat sekolah dulu ya, takut telat ada upacara bendera” kata Difa sambil bergegas berangkat dan meninggalkan Yahya. “Ohhh.. iya Difa, hati-hati di jalan ya..” menatap Difa dengan merasa sedih.

Yahya pun bergegas pulang dan menemui ibunya yang sedang bersiap untuk pergi bekerja, “Buu.. kenapa si hidup kita miskin, kenapa aku engga bisa seperti teman yang lain,?? coba aja ayah belum meniggal, pasti Yahya sekarang ini biasa sekolah bu..” kata yahya dengan penuh amarah dan emosi kepada ibunya.

Ibunya tidak merespon perkataan Yahya yang hanya akan sia-sia bila di jelaskan karena Yahya masih belum bisa mengikhlaskan kepergian ayahnya.

Kemudian ibunya laju pergi untuk bekerja disawah. Begitu amat kesal akhirnya Yahya pergi dan duduuk dibawah pohon rindang.

Sani datang untuk menemui Yahya, dan mengajak Yahya untuk menjajakan Koran di sekitar terminal. Seperti biasa dengan semangat yang luar biasa mereka benar-benar tak merasakan lelah, meskipun terik matahari siang itu begitu terasa kulit.

Mereka masih tetap semangat dan termotivasi untuk mengumpulkan uang yang banyak. Agar bisa melanjutkan sekolah dan mewujudkan cita-cita.

Sambil menjajakan Koran Sani bertanya kepada Yahya “Emang cita-citamu pengen jadi apa sobat ?”. “Ada deh, mau tau aja ..” Yahya tertawa melihat wajah sani yang amat penasaran. Sani pun masih tetap bersih keras menanyakan cita-cita Yayha. Tetapi Yahya masih tetap tidak mau memberitahu Sani.

Setelah menjajakan Koran Yahya dan sani melanjutkan untuk mengamen. Mereka ingin mendapatkan penghasilan lebih. Tak disangka sebuah mobil menyerempet Yahya dari belakang, Yahya pun jatuh tersungkur.

Kemudian keluarlah Bu Indah dari mobilnya. Dan mengajak Yahya untuk pergi kerumah sakit tetapi Yahya menolak. Dan Sani keget melihat kaki Yahya memerah dan bengkak, Bu Indah pun langsung membawa Yahya ke rumahnya untuk diberi obat.

Sesampainya di rumah Bu Indah menyuruh pembantunya untuk merawat Yahya yang kakinya kesleo dan bengkak itu.

Kemudian Bu Indah bertanya kepada Yahya dan Sani. “mengapa kalian berada di jalan waktu pagi-pagi? Apakah kaliat tidak sekolah?” dengan wajah merasa bersalah telah menyerempet Yahya. Yahya pun bilang kalau ia tedak sekolah. Sani pun menjelaskan bahwa mereka ingin sekolah tetapi tidak punya biaya.

Kemudian anak bu Indah yang bernama andi tiba-tiba dating dari kamarnya menghampiri Yahya, dan Andi pun tidak suka melihat kedatangan Yahya dan Sani karena mereka orang miskin. Bu indah menasehati Andi agar tidak bersikap kasar kepada Yahya dan Sani.

Tetapi andi masih bersih keras dia tidak suka dengan kedatangan Yahya dan Sani. Andi tidak suka mamanya menolong Yahya dan Sani.

Dan bu Indah ingin menolong mereka agar bisa sekolah kembali. Tetapi dengan niatan Bu Indah seperti itu, Andi tidak suka membantu mereka untuk sekolah di tempat andi bersekolah.

Luka Yahya sudah selesai di obati, Bu Indah mengantarkan pulang Yahya dan Sani. Smpai di rumah Yahya Bu Indah minta maaf kepada ibunya Yahya. Karena tidak sengaja menyerempet yahya . “Kedatangan saya kemari mau minta maaf, karena sudah tidak sengaja menyerempet Yahya” kata Bu Indah.

“Tidak apa-apa bu… Cerpen Tema Pendidikan tentang Sekolah. saya mengerti, memang kondisi ekonomi saya tidak memungkinkan, sehingga yahya membantu saya memenuhi kebutuhan sehari-hari, maafkan anak saya kalau berjalan dengan menghalangi jalan ibu”.

Setelah bu Indah meminta maaf, ia menawari kepada Yahya dan Sani untuk bersekolah. Yahya dan Sani merasa senang dan tidak percaya.

Pada akhirnya mereka berdua bisa melanjutkan sekolah kembali. Dan Bu Saji merasa bersyukur akhirnya Yahya bisa sekolah .

Yahya sekolah dengan amat sangat rajin sehingga dia sekolah sampai di perguruan tingi ia mendapatkan beasiswa, dan dapat mewujudkan cita-citanya menjadi seorang guru.

  • Semua Berawal Dari Mimpi

Oleh Hanif Nurmajid

Tidak seperti biasanya hari ini pasienku sangat ramai, banyak pasienku yang menderita penyakit demam berdarah, walaupun sedikit lelah tetapi aku harus melayani pasien dengan baik, karena itu adalah tanggung jawabku sebagai dokter. Aku sangat senang dengan profesi ku saat ini karena bisa membantu dan menolong banyak orang.

Suatu ketika ada seorang nenek datang ke rumahku, saat itu waktu menunjukkan pukul 01:00 WIB dan aku pun sedang tertidur lelap, ia meminta tolong untuk memeriksa cucunya menderita demam tinggi.

“ assalamualaikum pak dokter “ sambil mengetuk pintu rumah.

“ waalaikumsallam, ada apa Nek ? Ada yang bisa saya bantu? “ jawabku.

“ tolong cucu saya dok, demamnya ga turun-turun dari kemarin. “ sahut nenek dengan perasaan panik.

“ kenapa ga di bawa ke rumah sakit Nek ? “ tanya aku.

“ saya ga punya uang pak “ jawab nenek.

Dan aku akhirnya memeriksa cucu nenek tersebut, lalu aku kasih obat penurun demam.

“ terimakasih dok, saya hanya uang segini. “ kata nenek sambil memegang uang Rp 15000

“ sama sama nek , ga usah uangnya simpan saja, saya ikhlas kok nek, sudah kewajiban saya membantu orang lain “ jawab aku.

Tiba-tiba terdengar suara ‘kriiiiing kriiing”, ternya itu suara alarm jam dan aku pun terbangun dari tidurku.

“ waaaah ternyata semua itu hanya mimpi “ kata aku.

Aku adalah siswa kelas 2 SMA, cita-cita ku memang ingin menjadi dokter, alasan aku ingin menjadi dokter adalah ingin menolong orang yang tidak mampu, sama seperti ku ayahku hanya seorang petani dan ibuku seorang pembantu rumah tangga, itulah yang menyebabkan aku ingin menjadi dokter dan menjadi orang yang sukses.

Suatu hari hari ayahku jatuh sakit dan terpaksa tidak bisa bekerja menafkahi keluarga, aku sempat ingin berhenti sekolah dan Bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi ibuku melarang ku untuk berhenti sekolah.

“Bu lebih baik aku berhenti sekolah saja dan Bekerja, aku tidak tega melihat ibu bekerja sangat keras untuk memenuhi biaya berobat ayah dan sekolah ku “ kata aku.

“ jangan nak ibu masih mampu membiayai berobat ayah dan sekolah mu, kamu harus punya cita-cita yang tinggi dan jadi orang sukses, kamu fokus aja belajar jangan pikirkan biaya sekolah, itu adalah tanggung jawab ibu dan ayah “ jawab ibuku

Perkataan ibu itulah yang membuat aku semangat dalam belajar.

Tidak terasa aku sudah duduk dikelas 3 SMA, disini aku berfikir tentang masalah biaya perkuliahan kedokteran sangat lah mahal, dan orang tua ku tidak akan mungkin bisa membiayai karena biayanya mencapai puluhan bahkan ratusan juta. Aku pun sangat bingung memikirkan masalah itu, beruntung aku mempunyai seorang guru yang sangat peduli padaku, beliau selalu memotivasi dan membantu ku, namanya Bu Dewi, seorang guru biologi, beliau sangat mendukung ku untuk melanjutkan kuliah kedokteran, karena, katanya aku sangat berprestasi di sekolah, beliau selalu memberikan informasi tentang beasiswa.

Singkat cerita, aku berhasil lulus dari SMA dan mendapatkan nilai yang memuaskan, aku pun berhasil diterima di universitas ternamaI di Indonesia fakultas orang tua ku sangat bangga atas pencapaian ku saat ini, orang tuaku selalu berpesan kepada ku agar kelak aku menjadi orang yang sukses jangan sombong dan tetap rendah hati. Perkataan itu selalu berbekas dikepala ku.

Setelah beberapa tahun aku pun lulus dan menjadi seorang dokter, sungguh perjalanan yang tidak mudah untuk mencapai semua ini, aku percaya bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil. Dan mimpiku menjadi kenyataan.

“AYO BERANGKAT SEKOLAH”
Mentari telah terbit di ufuk timur. Tapi Faisal masih saja tak beranjak dari tempat tidurnya. Burung-burung berkicauan menambah indahnya suasana pagi itu. Mentari semakin meninggi dan terlihat pagi ini sangat cerah.

Faisal adalah murid kelas VII di SMP bina harapan. Ia tampak malas untuk bangun, padahal hari ini adalah hari selasa yang artinya ia harus berangkat ke sekolah. Ibunya lekas membangunkan Faisal karena jam telah menunjukkan jam 6.15.

Tapi ia tampak malas untuk bangun dan tak mau untuk sekolah lagi. Ibunya membangunkan Faisal tetapi ia masih saja berbaring di tempat tidur. “Faisal tidak mau sekolah lagi bu,” jawab Faisal sambil menggeliat.

Ibunya bingung dengan sikap Faisal, padalah ia adalah anak rajin dan pandai di sekolah. “Kalau Faisal tidak sekolah, besuk mau jadi apa? Apa tidak kasihan dengan ibu?”, tanya ibunya. “Tapi pendidikan saat ini sudah rusak bu, hanya orang-orang kaya yang mendapat pelayanan baik dari sekolah, sedangkan orang-orang miskin seperti kita sering dianggap bodoh dan nakal. Beasiswa juga hanya diberikan pada anak-anak pandai saja, lantas dimana tugas pendidikan untuk merubah sikap dan perilaku menjadi lebih baik bu? Akibat biaya pendidikan yang mahal sekarang ini, banyak pejabat yang korupsi dan akhirnya akan melahirkan koruptor-koruptor baru. Jadi apa gunanya Faisal sekolah lagi bu?”, bantah Faisal.

“Jadi Faisal prihatin dengan kondisi pendidikan saat ini? Lantas apa yang ingin Faisal lakukan untuk mengubahnya?”, Tanya ibu. “Ya Faisal ingin mengubah sistem pendidikan di negara ini bu”. “Lantas bagaimana cara Faisal mewujudkan cita-cita tersebut?”, Ibu kembali bertanya. “Ya dengan sekolah yang baik bu,” jawab Faisal. “Nah itu Faisal tau. Sekarang lekas mandi dan berangkat ke sekolah ya nak”.

Akhirnya Faisal mau berangkat ke sekolah. Ibunya pun merasa lega anaknya mau berangkat kesekolah lagi. Beberapa menit kemudian Faisal sudah siap berangkat ke sekolah dan berpamitan kepada ibunya.

Contoh Cerpen Persahabatan

  • Persahabatan Sejati SMP

Saat ini aku berada di kelas 3 SMP, setiap hari kujalani bersama dengan ketiga sahabatku yaitu aris, andri, dan ana. Kita berempat sudah bersahabat sejak kecil.

Suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur dibawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian kelulusan.

Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba, kamipun menerima hasil ujian dan hasilnya kita berempat lulus semua.

Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami datangi dan menggali tepat dimana botol yang dahulu dikubur berada.

Kami berempat membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang dulu pernah kami tulis. Kertas tersebut bertuliskan “Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya.”

Kessokan hari, aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat. Malamnya kami ber 4 pergi bersama ke suatu tempat dan disitulah saat-saat yang tidak bisa aku lupakan karena aris berencana untuk menyatakan perasannya kepadaku. Akhirnya aku dan anis berpacaran.

Begitu juga dengan andri, dia pun berpacaran dengan ana. Malam itu sungguh malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang.

Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaan ku tidak enak.

“Perasaanku ngga enak banget ya?” Ucapku penuh cemas.

“Udahlah ndi, santai aja, kita ngga bakalan kenapa-kenapa” jawab andri dengan santai.

Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan nindi terjadi.

“Arissss awasss! di depan ada juang!” Teriak nindi.

“Aaaaaaaaaa!!!”

Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.

Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di sampingku.

“Nindi.. kamu sudah sadar nak?” Tanya ibuku.

“Ibu.. aku dimana? Dimana ana, andri, dan aris?” tanyaku.

“Kamu di rumah sakit nak, kamu yang sabar ya, andri dan aris tidak tertolong di lokasi kecelakaan” Jawab ibu sambil menitihkan air mata.

Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan ibu.

“Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku.” batinku berkata.

2 hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi sekarang semua itu hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian.

Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi

  • REMEDIAL = Gagalnya Rencana Indah

“Huh…., akhirnya semesteran kelar juga,”gadis itu menarik napas panjang kemudian mengembuskannya. Setidaknya akhir-akhir ini ia akan punya waktu istirahat walaupun hanya beberapa hari.

Libur mungkin bagaiakan sebuah oase ditengah dehidrasi yang amat sangat. Bagi seseorang berstatus -PELAJAR- yang berada di tingkat akhir. Baik itu anak ingusan – kelas 6 SD-, bocah yang beranjak puber – kelas SMP – ataupun yang mulai beranjak ke tahap “d e w a s a” – mungkin-, seperti gadis itu yang sudah duduk di kelas 12 SMA. Bagaimana tidak? Tugas, les, itu, dan ini adalah menu wajib sehari-sehari yang mau ataupun tidak mau harus ditelannya.

Awal pagi liburan yang normal-normal saja. Ah ralat! Bukan liburan, lebih tepatnya alpa yang menyenangkan. Wajar-wajar saja daripada kegiatan classmeeting yang penuh kegiatan olahraga itu tak ada yang menarik minatnya sama sekali. Ia memilih alpa sebagai alternatif paling baik pagi itu, mungkin tidur seharian di kostan lebih menentramkan otak. Pikirnya, hingga ada suara…..

Tok Tok

Tok

Tak ada yang menyahut ketukan lemah pada daun pintu tersebut.

Dok Dok Dok

Maka orang yang mengetuk itu menambah “kekuatannya”. Mungkin terlalu lemah. Pikirnya. Namun, masih tak ada suara juga dari dalam sana.

Dok Dok Dok

“Woy Bogenfil buka pintunya! Pelajaran asdfghjkl remedial nih,”teriak orang itu, masih aktif menggedor-gedor pintu kostan yang malang tersebut.

“Hah?! Pelajaran asdfghjkl remedial?,”orang yang di balik pintu kostan itu tadi kesadarannya sebenarnya tinggal 5 watt. Tapi setelah mendengar pelajaran asdfghjkl remedial ia langsung terbangun dan membuka pintu kostnya. Maklumlah pelajaran asdfghhjkl adalah pelajaran yang paling horor di kelasnya.

“Iya bener! Buruan elo siap-siap ke sekolah, suruh bawa buku pelajaran asdfghjkl dari kelas 10. Buruan gak boleh nitip, gue dapet info dari orang yang paling dipercaya sama guru mata pelajaran asdfghjkl nih,

Si Melati.”

“Oke deh, elo tunggu ya gue siap-siap dulu.

Lagian guru asdfghjkl itu emang nyebelin sih.”

Alhasil, rencana Bogenfil untuk berlayar indah di pulau kapuk harus gagal pagi itu. Karena ia langsung ngibrit pakai seragam. Mengacaukan tumpukkan bukunya yang telah tertata rapi hanya untuk mencari buku pelajaran asdfghjkl dari kelas 10. Memasukkannya ke tas, dan langsung cabut ke sekolah bersama orang yang menggedor-gedor pintu kostanya tadi.

  • Padamnya Sebuah Keceriaan

Pagi yang ceria, ini hari kedua masuk sekolah. Tapi masih terhitung hari pertama bagi gadis bertubuh tinggi tersebut, maklum sih, soalnya ia baru saja sampai di kostnya kemarin sore. Setelah 2 Minggu waktu liburan ia habiskan di kampung halamannya. Ia sudah menyimpan berbagai macam ceita untuk teman akrabnya, orang yang terlalu kurus jika dibandingkan dengannya. Matanya celingukan di samping kelas, namun ia tak menemukan orang yang dicarinya tersebut.

“Bogenfil, ngapain lo?,”seseorang yang terlihat baru saja makan gorengan dari kantin itu menyapanya. Bogenfil yang merasa dipanggil pun menengok,

“Eh elo Seledri, gue nyariin elo. Gue kira elo lagi ke toilet,”tebak Bogenfil dengan sangat ngawur. Sejak kapan Seledri suka ke toilet pagi-pagi.

Lalu kedua orang absurd itu pun bercerita-cerita di dalam kelas. Terkadang hanya terdengar sahutan kecil seperti, “Oh” , “Em” , “Gitu ya?” , “Masa?”, “Terus?” saat salah satunya bercerita. Tapi suara tawa cekikikan terdengar lebih dominan saat Bogenfil bercerita pada Seledri. Anak-anak lainnya juga pada sibuk cerita itu dan ini, mungkin tentang liburan mereka masing-masing.

“Eh kamu udah masuk, Say?,”Melati –Si jenius- yang selalu memanggil Bogenfil dengan sebutan “Say” itu menghampiri mereka berdua. Menghentikan suara cekikikan dari Seledri. Melati adalah gadis jenius yang menganggap Bogenfil seperti adiknya sendiri, untuk itu ia selalu memanggil Bogenfil dengan sebutan “Say” kepanjangan dari “Sayang” bukan “Sayton” lho ya….

“Udah dong, masa mau liburan terus sih tetehku,”Bogenfil tersenyum pada Melati.

“Eh kalian berdua udah tau info menarik, belum?,”tak biasanya Melati bersikap heboh. Namun, pagi yang tak biasa itu ia melakukannya. Sontak Bogenfil dan Seledri pun menyahut, “Apaan?”

“Pelajaran lkjhgfdsa diilangin,”seru Melati sambil menepukkan kedua tangannya ke udara. Ia terlihat begitu semangat menyampaikan kabar gembira tersebut. Pelajaran lkjhgfdsa adalah pelajaran horor kedua setelah pelajaran asdfghjkl.

“Wah beneran?! Asyik yesss!”sesaat Bogenfil dan Seledri pun bersorak-sorak. Sampai teriak-teriak nggak jelas malahan.

Tiba-tiba ponsel Bogenfil bergetar. Sebuah pesan. Dengan pelan gadis itu membukanya, begini isi pesannya: “Info bagi anak kelas 12 A.1 bahwa pelajaran ABC yang tadinya di ajar oleh Bu Zxcvbnm saja akan mengalami perubahan jadwal, yaitu hari A di ajar oleh guru yang tadinya mengajar pelajaran lkjhgfdsa dan hari B oleh Bu zxcvbnm lagi”

“Njirrrrr,”teriak Bogenfil Spontan. Ia langsung membagi-bagikan kabar yang ia peroleh dari Kepsek itu –ceritanya Bogenfil dekat sama Kepsek, keponakannya- dan seketika itu seisi kelas pun memiliki reaksi yang sama. Karena sebenarnya bukan pelajaran lkjhgfdsa-nya yang mereka benci, tapi sistem mengajar gurunya.

Mereka merasa percuma saja pelajaran itu dihapus, tapi mereka masih akan bertatap muka dengan orang yang mereka sebut guru lkjhgfdsa itu secara formal di kelas. Seketika itu juga keceriaan yang tadi begitu menggebu- gebu menguap. Tak berbekas.

Contoh Cerpen Terbaik 2020-2021

  • Plester Cinta

Bola basket sedang mantul kesana-kemari ikuti arahan tangan remaja yang sedang asik berebut dan berlari. Sorak-sorai gembira serta histeris terdengar dari bangku penonton.
Walaupun hari ini merupakan pertandingan basket remaja putri tetap aja tak kalah seru saat remaja putra yang main. Semua itu karna emang mereka sudah cukup jago dan mampu buat siapapun terpesona.
Seorang cewek dengan rambut panjang terikat sedang berusaha bawa bola menuju ring lawan tapi ada hadangan yang terus terjadi. Sehingga akhirnya bolapun mampu masuk ring dengan membuat wanita bertubuh jangkung itu jatuh tersungkur karna melawan arus dari lawan itu.
Priiiitt suara wasit meniupkan peluit akhirnya menggema.
“Medis medis! Tania luka tolong” ujar wasit.
Seorang pria dengan tubuh mungil datang berlari dengan membawa kotak berisi P3K. Pertandinganpun mau tak mau akhirnya dijeda terlebih dulu.
Tania sudah dibawa ke pinggir lapangan sehingga pertandingan mulai berjalan lagi “Aku enggak kenapa-napa kok Do” ucap Tania kepada Rido yang sedang mengobati lukanya.
“Iya aku tahu, hati-hati kan bisa dong Tan. Kamu tuh cewek masak banyak lecet di mana-mana begini”
Tania cemberut “Terus kalo aku penuh luka kamu bakal enggak suka sama aku lagi gitu?” ucap Tania.
Rido lalu menempelkan plester pada dagu serta lutut Tania, setelah itu Rido mengacak-acak rambut Tania “Tenang Tan, aku bakal jadi plester kamu” ucap Rido.
“Kalau udah kelar diobatin bisa kalian pacarannya nanti dulu aja, pertandingan penting ini” kata seorang pemain yang berada sedikit ke pinggir lapangan.
Tania pun berlari dan mendekati wasit yang menandakan dirinya sudah siap kembali bertanding. Rido dan Tania sangat jelas berbeda, bahkan banyak yang meledek pasangan ini. Bagaimana tidak mereka ternyata mempunyai tinggi badan yang outlier dan yang lebih pendek disini adalah Rido.
Tetapi Rido sudah bertekad, bahkan saat ia memutuskan untuk mengikuti ekskul PMR itu semua untuk Tania. Supaya Rido bisa selalu mendukung Tania.

Itulah contoh cerpen singkat terbaik tentang pendidikan, persahatan dan pengalaman pribadi. Semoga bisa menjadi referensi kamu untuk membuat cerita yang lebih menarik dan lebih seru lagi.  Referensi: yuksinau, dosenpendidikan dan komentarmu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.