Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar Beserta Contoh

Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah.

Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini. Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar.

Pada dasarnya, penulisan sitasi dan daftar pustaka menggunakan format HARVARD style (nama, tahun). Kutipan di naskah, nama penulis disajikan dari nama belakang (family name) dan diikuti dengan tahun. Jika penulis 2 (dua) orang, maka kedua nama penulisnya ditulis. Jika penulis 3 (tiga) orang atau lebih, maka dutulis nama belakang dari penulis pertama kemudian diikuti dengan “et al.” Di daftar pustaka, penulis (penulis pertama) ditulis nama belakangnya, kemudian nama depannya disingkat dengan pemisah tanda koma (,). Nama depan penulis kedua dan seterusnya disingkat disajikan di depan nama belakang dengan pemisah tanda titik (.).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari sumber buku. Namun, hal paling utama adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah urutan sebuah referensi dari buku.

1. Nama
Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu dituliskan.

2. Tahun Terbit
Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan sebagai referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.

3. Judul Buku
Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat dengan italic (miring).

4. Kota dan Nama Penerbit

Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan teman-teman menggunakan tanda titik (.) untuk membatasi urutan nama, tahun terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit.

Contoh membuat kutipan di naskah:

  • Satu (1) penulis
    Resource-Based Theory (RBT) merupakan salah satu teori yang diterima secara luas di bidang manajemen stratejik (Newbert, 2007).
  • b. Dua (2) penulis
    Menurut Pulic & Kolakovic (2003), setiap perusahaan memiliki knowledge yang unik, keterampilan, nilai dan solusi – intangible resources – yang dapat ditransformasikan menjadi nilai di pasar.
  • c. Tiga (3) penulis atau lebih
    Informasi memengaruhi proses pengambilan keputusan individu di rumah tangga, bisnis, dan pemerintahan. Individu membuat keputusan berdasarkan informasi pu-blik, yang tersedia secara bebas, dan informasi pribadi yang tersedia hanya bagi kalangan tertentu saja (Connelly dkk., 2011).

Contoh penulisan daftar pustaka (perhatikan penggunaan format miring-italic dan tanda petik!):

  • Referensi dari buku
  1. Dhani, I. 2017. Intellectual Capital: Model Pengukuran, Framework Pengungkapan, dan Kinerja Organisasi. Malang: Gramedia.
  2. Ghozali, I., & H. Latan. 2014. Partial Least Squares; Konsep, Metode, dan Aplikasi Menggunakan Program WarpPLS 4.0. Semarang: BP. Universitas Diponegoro
  3. Walls, R.L. & J.L. Zimmerman. 1996. Positive Accounting Theory. Prentice-Hall.Englewood Cliffs. NX.
  • Referensi dari jurnal, majalah, koran, dsb.
  1. Abidin. 2000. “Upaya Mengembangkan Ukuran-ukuran Baru”. Media Akuntansi,hlm: 46-47
  2. Dumay, J., L. Cai, & R. Chase. 2015. “Using content analysis as a research methodology for investigating intellectual capital disclosure: A critique”. Journal of Intellectual Capital, Vol. 16, No. 1, hlm: 121-155.
  3. Dhani, I., I. Ghozali, & A. Purwanto. 2015. “Konstruksi Model Pengukuran Kinerja dan Kerangka Kerja Pengungkapan Modal Intelektual”. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol. 5, No. 3, hlm: 360-332.
  • Referensi dari internet
  1. Luthy, D. H. 2003. “Intellectual capital and it’s measurement” http://www.bus.osaka-ca.ac.jp/aapira98/archives/htmls/25.htm. [diakses pada 22 December 2017].
  2. OECD. 2010. “The OECD innovation strategy – Getting a head start on tomorrow” http://www.oecd-ilibrary.org/science-andtechnology/the-oecd-innovationstrategy_97892634683479-en. [diakses pada 8 November 2018]
  • Referensi dari prosiding, thesis, disertasi, paper (unpublished)
  1. Joko, H., & A. Kamaluddin. 2012. “Corporate Governance Mechanisms And Intellectual Capital Disclosure”. Artikel dipresentasikan pada 3rd International Conference On Business And Economic Research (3rd ICBER 2012), 12-13 Maret 2012, di Jakarta, Indonesia.
  2. Novan, T. 2014. “Spence Revisited: Signaling and the Allocation of Individuals to Jobs”. Unpublished Paper. Appalachian State University.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.