Asal Nama Bintang dan Rasi Bintang

Apa sih nama rasi bintang yang kamu ketahui selain matahari (sun) dan nama-nama rasi bintang? Pasti  bingung ya, paling yang anda ketahui cuma Betelgeuse, Rigel, Alphard, dan Sirius. Sisanya nama bintang dengan format aneh dan unik seperti EBLM J0555-57A dan EBLM J0555-57Ab dan untuk rasi bintang mungkin banyak yang tau ya seperti Pisces, Aquila, Lyra, Scorpius, Sagitarius, Canis Major, Canis Minor dll . Beberapa nama rasi bintang diatas tentu sudah tidak asing bagi kalian yg menggeluti dunia Ramalan Zodiak. Ya kan?

Nah pertanyaanya, dari mana nama nama bintang tersebut? Dan ternyata dari sekian banyak nama nama bintang, ada 3 budaya dominan yg turut andil memcetuskan nama nama bintang. Yaitu Latin, Arab, Yunani. Dan tentunya beberapa budaya lain yg turut andil meskipun tidak dominan seperti Tionghoa, Sumeria dll

Table of Contents

Latin

Budaya latin ada beberapa nama rasi bintang di antara nya Cygnus yang berarti “angsa”, ialah rasi bintang besar yang terlihat di langit musim gugur di belahan bumi utara. Lalu Ada juga rasi bintang Aquila atau sering disebut “si elang”. Serta ada pula Sagitarius, atau “si pemanah”, yang mengejar Aquila di tepi bentangan galaksi Bimasakti.

Arab

Dalam astronomi budaya arab turut memberikan sumbangsih nama nama pada beberapa bintang diantara nya bintang paling cemerlang di rasi bintang Orion, yang oleh para ilmuwan modern dikenal sebagai Alfa Orionis, memiliki nama lain yang berasal dari bahasa Arab, yakni Betelgeuse (Anda pasti lebih akrab dengan nama Betelgeuse daripada Alfa Orionis, kan?), yang memiliki arti “pundak raksasa”.

Sementara bintang paling terang kedua di rasi bintang Orion dikenal dengan nama Rigel, yang juga berasal dari bahasa Arab yang berarti “kaki kiri”. Masih banyak pula nama-nama bintang dari bahasa Arab seperti Algol (“si hantu”), Deneb (“ekor [angsa]”, terletak di rasi bintang Cygnus), Aldebaran (“pengikut [dari Pleiades], terletak di rasi bintang Taurus), Alphard (“si penyendiri”, di rasi bintang Hydra), dan masih banyak lagi.

Yunani

Tidak mau kalah yunani pun turut serta dalam penamaan rasi dan nama bintang. Namun Budaya Yunani cenderung lebih banyak “menyumbang” nama untuk rasi bintang, seperti rasi bintang Boötes, sebuah rasi bintang besar yang paling banyak terlihat di belahan bumi utara pada musim semi dan musim panas, serta ada pula rasi bintang Herkules.

Lain lagi dengan orang-orang Tionghoa, yang menyebut bentangan galaksi di langit sebagai Tien Ho. Ada pula orang Sumeria kuno yang membayangkan bentangan galaksi Bimasakti di langit sebagai “ular: untuk bentangan kabut debu antarbintang yang berkilau di langit yang kita kenal sebagai Bimasakti di Indonesia.

Dan untuk nama nama bintang dengan kode unik seperti EBLM J0555-57A, EBLM J0555-57Ab, Luyten 726-8A, BD +5deg 1668, dan Kruger 60 A ternyata Nama-nama untuk bintang-bintang ini bukan asal saja diberikan, melainkan untuk kepentingan ilmiah. Dalam beberapa kasus, angka pada nama bintang modern menunjukkan posisi bintang tersebut, rasi bintang di mana ia berada, dan informasi kecerahan bintangnya.

Ohya apakah kita bisa memberikan nama bintang sendiri? Jawabannya, ya,. Jika ente cukup beruntung untuk menemukan bintang baru (bintang yang sama sekali belum terindentifikasi), maka ente bisa mengajukannya ke IAU (International Astronomical Union) untuk diberikan nama, dan mungkin akan diberikan julukan nama kamu sebagai yang menemukannya CORIOUS.ASTRO.CORNELL.EDU – INFOASTRONOMY.ORG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *